Jadah Manten Kue Tradisional Khas Yogyakarta

Jadah Manten Kue Tradisional Khas Yogyakarta

Jadah Manten adalah kue tradisional Yogyakarta yang terbuat dari ketan, santan dan daging ayam maupun sapi. Yang kemudian dibungkus dengan telur dadar. Sekilas bentuknya seperti kue lemper dengan perbedaan pada cara pembuatannya dan kulit pembungkusnya. Kue ini umumnya berbentuk balok dengan ukuran yang berbeda misalnya panjang 7 cm, lebar 4 cm, dan tinggi 3 cm. Kue ini terbilang istimewa karena dahulunya hanya pihak keraton Yogyakarta dan sanak saudara saja yang memakan jajanan ini. Resepnya pun dianggap sebagai rahasia dapur istana. Jajanan ini sangat disukai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII.

Kue ini dinamakan Jadah Manten karena merupakan salah satu bagian dari mahar pengantin pria yang diberikan kepada pengantin wanita. Kue ini mengandung filosofi agar calon pengantin bersifat lengket seperti jadah yang mudah menempel di tangan.

Adapun sejarah kue ini yang = merupakan salah satu jenis makanan kecil (nyamikan ) yang sejak abad X masehi sudah cukup popular. Dalam sebuah kitab Kidung Harsa Wijaya di sebut jawadah/ juadah. Penggunaan jadah sebagai nyamikan berasal dari istilah amik-amikan yang dalam bahasa Jawa tersebut Nyamikan. Kini kue ini merupakan salah satu makanan kecil/nyamikan masyarakat Yogyakarta.

Dahulu hanya orang istana yang boleh memakannya. Namun kemudian semua orang boleh memakannya. Kue ini yang tergolong langka. Biasanya hanya tersedia di event atau tempat tertentu seperti pasar Ramadhan Kauman dan desa Ramadhan Jogokariyan.

Bahan 1
2500 gram ketan
175 ml santan kental
2 lembar daun pandan
15 tusuk sate

Bahan 2
3 butir telur ayam
3 sdm tepung terigu
50ml air
75 ml santan kental Garam secukupnya

Bahan pengisi
250 gram daging, rebus, iris halus
3 bawang merah
2 siung bawang putih
3 buah kemiri
1 daun jeruk
3 lembar daun pandan
250 ml santan kental

BACA JUGA :  Soto Petanahan Hidangan Khas Kabupaten Kebumen

Cara membuat kue pengantin jadah
1. Isi : Tumis bumbu halus hingga harum. Tambahkan santan, daging, dan bumbu lainnya. Masak hingga matang dan kuahnya mengering.
2. Kukus ketan serta daun pandan sampai setengah matang. Keluarkan dari kukusan kemudian tuang santan dan tambahkan garam. Masak kembali dengan api kecil hingga santan menyusut. Menyisihkan
3. Kulit telur dadar : Campur semua bahan, lalu buat telur dadar hingga adonan habis. Menyisihkan. Baca juga: Cara Membungkus Lemper dengan Rapi, Tidak Menempel di Tangan
4. Ambil dua sendok makan adonan ketan kukus lalu isi dengan ayam matang. Bentuk menjadi bentuk telur lalu bungkus dengan kulit telur dadar.
5. Setelah dibungkus, jepit di antara tusuk bambu yang dibelah tengahnya. Rekatkan kedua bilah bambu tersebut dengan potongan tangkai daun agar tidak terbuka.