Tili Aya merupakan salah satu kuliner khas Gorontalo yang disajikan sebagai lauk atau pelengkap nasi pada acara adat. Makanan ini terbuat dari bahan dasar gula merah, telur, dan santan yang dikukus hingga matang.
Nama Tili Aya sendiri berasal dari kata ‘titiliya to li aya’ yang berarti ‘di sebelah/dekat bapak (kepala desa) karena konon dalam setiap kegiatan berdoa kepada roh, syukuran, atau upacara adat, makanan ini selalu ditempatkan di dekat kepala desa setempat. (Sayangnya banyak yang tidak mempercayainya, dan mengatakan ini hanyalah sebuah anekdot.) Dan ini juga menjadi salah satu menu wajib sahur dan berbuka puasa bagi masyarakat Gorontalo di bulan Ramadhan.
Adapun sejarah dari makanan khas Gorontalo menunjukkan kebanggaan warga sekitar terhadap warisan kulinernya. Makanan ini sangat identik dengan karakter putri raja dan menjadi simbol perjuangan melawan Portugis pada abad ke-15. Tili juga menjadi santapan khas malam pertama sahur masyarakat Gorontalo dahulu, digunakan untuk melepas dahaga di awal puasa. Uniknya, makanan ini hanya dijadikan menu sahur dan bukan untuk makanan sehari-hari.
Hidangan biasanya disajikan pada acara-acara penting seperti pelaksanaan sembahyang arwah, syukuran, atau upacara adat.
Tokoh budayawan Gorontalo menyatakan adat istiadat tidak akan sempurna tanpa hadirnya Ilabulo dan juga sebagai hidangan istimewa. Cara membuat hidangan ini sangat mudah dengan bahan-bahan yang tersedia seperti telur ayam, santan, dan gula merah. Masyarakat Gorontalo selalu berusaha menyajikannya hidangan pembuka sahur agar makanan ini menjadi bagian penting dalam tradisi dan budaya mereka.
Kue ini merupakan makanan para raja pada zaman dahulu. Jika ada pertemuan para pembesar pada zaman dahulu, maka kue adalah santapan utama mereka. Apalagi jika para raja menerima tamu dari luar kerajaannya. Kue merupakan makanan pemersatu, sehingga pertemuan tersebut dapat menciptakan hubungan emosional yang baik.
“Dengan warnanya yang kuning keemasan, saat itu sudah termasuk mewah. Jadi kalau ada tamu, kue ini langsung dihidangkan saat pertemuan,” ujarnya. “Tidak hanya tampilannya, masakan tradisional ini juga terkenal dengan rasa manisnya yang tidak pernah membosankan untuk disantap,” ujarnya.
Bahan – bahan yang di perlukan :
200 gr gula merah
100 ml santan kental sedang
2 butir telur
1/4 sdt vanila
BACA JUGA : Kue Sagu Rangi Legit Dan Lembut Dari Betawi
Cara membuat:
Kocok telur dalam mangkuk dengan pengocok. Cincang halus gula merah, masukkan ke dalam telur. Kocok lagi hingga tercampur rata.
Tuang santan dan vanila ke dalamnya, kocok kembali hingga tercampur rata.
Siapkan kukusan, panaskan. Tuang adonan ke dalam wadah kecil atau wadah satu per satu.
Kukus adonan selama 30 menit atau hingga matang.
Tes dengan tusuk gigi, kalau sudah padat berarti sudah matang. Angkat dan biarkan dingin.
Keluarkan kue titi aya ala Gorontalo dari wadahnya dan nikmatilah. Jika suka, hiasi dengan kacang mete panggang. Cara membuatnya sangat mudah bukan? Mari kita mencobanya di rumah.