Pelleng Si Cina Mbara merupakan makanan tradisional khas suku Pakpak yang dihidangkan pada adat suku atau acara sakral keluarga. Pelleng terbuat dari nasi lembut yang dicampur dengan bumbu seperti kunyit, lengkuas, bawang bombay, cabai dan masih banyak lagi. Sekilas bentuknya seperti nasi kuning. Pelleng biasanya disajikan dengan daging sebagai lauknya. Daging yang digunakan adalah ayam kampung.
Pelleng Si Cina biasanya dihidangkan pada saat perayaan atau acara penting dalam keluarga atau desa seperti saat mengikuti ujian, mencari pekerjaan, pergi ke luar negeri, hajatan, dan perang. Masyarakat Pakpak menganggap makanan ini berfungsi untuk membangkitkan semangat dan keberanian.
Pelleng terbuat dari beras yang ditumbuk bersama kunyit kemudian dimasak dengan santan dan bumbu lainnya. Pelleng memiliki tekstur dan warna yang mirip dengan nasi kuning namun memiliki rasa yang pedas. Biasanya Pelleng disajikan dengan topping ayam cincang atau rendang dan irisan cabai merah lalu disiram kuah.
Adapun arti dari hidangan ini :
Memberikan doa/nasehat berupa peddah (kata-kata bijak) kepada seseorang agar mendapat keberkahan dalam hidupnya berupa kelancaran rezeki, mendapat pekerjaan, menjadi orang yang cerdas. Pelleng dapat disingkat menjadi Doa dan Harapan.Menumbuhkan dan menumbuhkan semangat serta kekuatan jiwa dan hati seseorang melalui pesan-pesan yang disampaikan atau doa keluarga (sodip). Dengan adanya Pelleng ini diharapkan seseorang menjadi kuat dan bermartabat serta tangguh jika ingin melawan musuh.
Pelleng bisa disingkat Kekuatan. Untuk mempererat tali persaudaraan antar anggota keluarga. Seperti bentuk peleng yang lengket dan menyatu satu sama lain menjadi satu rasa yang nikmat. Pelleng dapat disingkat menjadi Persatuan.
Melalui perantaraan peleng dan sodip (doa) diharapkan jiwa dan raga sehat dan kuat, terbebas dari segala penyakit. Dapat dikatakan Pelleng adalah Obat.
Memberikan rasa aman dan mendamaikan masyarakat yang berselisih sehingga menjadi damai dan hidup rukun. Bisa dikatakan Pelleng itu Damai.
Memberikan rasa percaya diri dan meyakinkan hati bahwa pekerjaan yang akan dilakukan akan terselesaikan dengan baik sesuai target awal. Tetap gigih dalam bekerja dan mampu menghadapi kendala jika sewaktu-waktu ada tanpa putus asa. Bisa dikatakan Pelleng adalah Perjuangan.
Sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang telah diperoleh [2], dan harapan untuk terus mendapatkan rezeki yang lebih baik di kemudian hari. Bisa dikatakan Pelleng itu Sukses.
Sebagai ungkapan kebahagiaan karena berkumpulnya anggota keluarga. Merasa puas atas pemberian Tuhan kepada keluarga sehingga dapat menikmati kebersamaan keluarga bersama Pelleng. Bisa dikatakan Pelleng adalah Kebahagiaan
Bahan utama
- 1,5 kg beras
- 1,5 kg ayam kampung
Bahan bumbu
- Kunyit
- Jahe
- Kemiri
- Bawang merah
- Bawang putih
- Cabai
- Asam cikala
- Daun salam
- Serai
- Kelapa 2 buah
- Garam dan air secukupnya
Cara Membuat
1. Masak beras dengan jumlah air yang pas untuk menanak nasi.
2. Saat akan menanak nasi, campurkan sedikit dengan kunyit yang telah dihaluskan.
3. Sementara itu bumbu lainnya seperti air hasil perahan asam cikala, cabai, kunyit, jahe, bawang merah, bawang putih, serai, dan daun salam dihaluskan dan ditumis. Kemudian diberi garam secukupnya.
4. Setelah tumisan dan air cikala matang kemudian campur dengan nasi yang telah ditanak tadi.
5. Tumbuk hingga halus hingga semua bumbunya bercampur secara merata. Setelah itu barulah hidangan ini disebut Pelleng.