Sayur Besan Citra Rasa Khas Kota Betawi

Sayur Besan Citra Rasa Khas Kota Betawi

Sayur Besan merupakan masakan khas Indonesia. Masakan ini sudah terkenal di kalangan masyarakat Betawi. Keberadaan sayur ini mulai langka karena selain bahan utamanya sulit didapat, jarang ada warung Betawi yang menyajikan masakan tradisional ini.

Seperti namanya Sayur Besan menunjukkan hubungan yang erat dengan besanan. Besanan dalam bahasa Betawi artinya perkawinan . Bagi masyarakat Betawi, masakan ini tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap menu makanan, namun memiliki simbol dan makna tertentu dalam upacara adat.

Sayur ini menjadi menu wajib dan dianggap istimewa pada acara pernikahan adat Betawi. Sayur ini sering disajikan pada acara pernikahan atau pertemuan antar mertua. Menu ini melambangkan rasa hormat terhadap orang tua kedua mempelai.

Dahulu, khususnya pada masyarakat tradisional Betawi, orang tua mempelai pria baru diperbolehkan mengunjungi rumah orang tua mempelai wanita setelah pesta pernikahan selesai. Keluarga mempelai pria akan membawa sayur  untuk diberikan kepada keluarga mempelai wanita.

Menu ini merupakan bagian dari prosesi pernikahan adat Betawi yang melibatkan makanan adat. Seperti roti buaya dan dodol, sayur ini juga melambangkan harapan.

Sayuran ini digunakan sebagai hantaran untuk in-san. Butir-butir remuk yang menyatu menjadi punuk melambangkan dua keluarga yang dipersatukan dalam kekerabatan melalui perkawinan.

Usai akad nikah, rombongan dari pihak pria pulang ke rumah. Pihak perempuan juga membekali mereka dengan aneka masakan, seperti bekakak ayam, pesmol, semur sapi, serundeng, opor ayam, ketan kuning, kue talam udang, pepe, dan bugis.

Sayur ini adalah masakan dengan kuah santan yang berisi terubuk, kentang, bihun atau bihun, petai, dan ebi. Warnanya cenderung kekuningan, namun berbeda dengan kari. Penambahan ebi atau terasi membuat masakan ini memiliki cita rasa yang mirip dengan laksa Betawi.

Begitu pula dengan petai yang merupakan campuran kuah sayur . Petai ini mampu memberikan aroma yang khas dan menggugah selera. Kunci lezatnya hidangan sayur ini  ada pada kuah dan tekstur sayur tersebut.

Bahan-bahan
2 buah kentang
2 bonggol kembang kol
1 batang daun bawang
1/2 bungkus soun + air hangat
3 buah terubuk (saya skip)
1/2 papan pete (saya skip)
1 L santan dari 1 butir kelapa
Minyak untuk menumis
Garam, gula dan penyedap

Bumbu Kasar
3 lembar daun salam
1 ruas lengkuas geprek
Bumbu Halus
7 siung bawang merah
5 siung bawang putih
15 buah cabe merah keriting (optional)
5 buah cabe rawit merah (optional)
1 sdm ebi sangrai
4 butir kemiri sangria

Cara Membuat:

  • Sangrai ebi dan kemiri. Kemudian haluskan bumbu blender dengan menggunakan sedikit minyak.
  • Rendam kembang kol dengan air garam setelah itu bilas sampai bersih. Cuci bersih kentang dan daun bawang. Potong sesuai selera.
  • Tumis bumbu halus, beri lengkuas geprek dan daun salam. Tumis hingga harum dan matang.
  • Masukkan santan. Lalu aduk supaya santan tidak pecah. Masak hingga mendidih.
  • Masukkan kentang dan kembang kol.
  • Kalau pakai terubuk dan pete, masukkan juga sekalian ya..
  • Jika kentang sudah sedikit empuk, masukkan daun bawang. Masak sampai harum. Beri garam, gula dan penyedap.
  • Masukkan soun yang sudah direndam air panas dan digunting-gunting. Kemudian aduk rata. Lalu matikan api.
  • Taburi sayur dengan bawang goreng.
  • Sayur siap untuk di nikmati