Sate Payau hingga Amplang: Jelajah Kuliner Khas Kalimantan

Sate Payau hingga Amplang

Pendahuluan

Kalimantan, pulau terbesar ketiga di dunia, bukan hanya dikenal akan kekayaan alam dan budaya yang beragam, tetapi juga memiliki kuliner yang unik dan khas. Di antara banyak makanan yang ada, Sate Payau dan Amplang adalah dua jenis kuliner yang sangat digemari oleh masyarakat lokal dan wisatawan. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang Sate Payau dan Amplang, dari asal-usul, cara penyajian, hingga proses pembuatannya.

Sate Payau

Pengertian

Sate Payau adalah sate yang terbuat dari daging hewan liar (payau), seperti rusa, babi hutan, dan berbagai jenis burung. Nama “payau” dalam Bahasa Indonesia merujuk pada hewan liar. Sate ini biasanya disajikan dengan bumbu khas yang menciptakan cita rasa yang kaya.

Asal Usul dan Sejarah

Sate Payau berasal dari masyarakat suku Dayak di Kalimantan, yang memiliki tradisi berburu dan mengolah daging hewan liar. Daging hasil buruan sering kali diolah menjadi sate sebagai cara untuk menghargai hasil alam serta menyatukan keluarga dan komunitas saat berkumpul. Di Kutip Dari Slot Online Gacor 2025 Terpercaya.

Cara Penyajian

Sate Payau biasanya disajikan dengan ketupat atau nasi, dan dilengkapi dengan sambal atau bumbu kacang. Proses penyajian dapat bervariasi, tergantung pada daerah dan kebiasaan setempat. Sate ini biasanya ditusuk dengan bambu dan dipanggang di atas bara api, memberikan aroma dan rasa yang menggoda.

Bumbu dan Resep

Bumbu yang digunakan dalam Sate Payau umumnya terdiri dari bawang putih, bawang merah, ketumbar, serta rempah-rempah lokal. Berikut adalah resep sederhana untuk membuat Sate Payau:

Bahan:

  • 500 gram daging payau (rusa atau babi hutan)
  • 3 siung bawang putih
  • 3 butir bawang merah
  • 1 sdt ketumbar
  • Garam secukupnya
  • Tusuk sate (dari bambu)

Cara Membuat:

Potong daging menjadi dadu dan lumuri dengan garam.

Haluskan bawang putih, bawang merah, dan ketumbar kemudian campurkan ke dalam daging.

Diamkan selama 1-2 jam agar bumbu meresap.

Tusuk daging pada tusuk sate.

Panggang sate di atas api sampai matang dan berwarna kecokelatan.

Sajikan dengan ketupat dan sambal.

Amplang

Pengertian

Amplang adalah makanan ringan khas Kalimantan berupa kerupuk ikan yang digoreng hingga renyah. Makanan ini memiliki cita rasa yang gurih dan sering dijadikan sebagai camilan atau pelengkap saat bersantap.

Baca Juga: Ayam Bacem Masakan Khas Jawa Tengah yang Mengguga

Asal Usul dan Sejarah

Amplang merupakan camilan khas yang berasal dari daerah Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Makanan ini terbuat dari ikan yang diolah dengan bumbu-bumbu khas dan sudah ada sejak zaman dahulu. Muitas masyarakat setempat memanfaatkan hasil tangkapan ikan yang melimpah untuk dijadikan amplang, sehingga menjadi salah satu panganan yang populer.

Cara Penyajian

Amplang biasanya disajikan sebagai camilan saat berkumpul atau sebagai pelengkap makanan. Kerupuk ini bisa dinikmati langsung atau sebagai teman nasi dan lauk.

Bumbu dan Resep

Berikut adalah resep sederhana untuk membuat Amplang:

Bahan:

  • 250 gram ikan tenggiri fillet
  • 200 gram tepung sagu
  • 1 butir telur
  • 2 siung bawang putih
  • Garam secukupnya
  • Minyak untuk menggoreng

Cara Membuat:

Haluskan ikan tenggiri dan bawang putih.

Campurkan ikan yang telah dihaluskan dengan tepung sagu, telur, dan garam, aduk rata.

Bentuk adonan menjadi stik atau sesuai selera.

Rebus air dan masukkan adonan hingga mengapung, angkat dan tiriskan.

Goreng stik amplang dalam minyak panas hingga berwarna keemasan dan renyah.

Sajikan sebagai camilan.

Kesimpulan

Sate Payau dan Amplang adalah bagian penting dari khazanah kuliner Kalimantan yang kaya akan cita rasa dan hingga saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat lokal. Selain memberikan kenikmatan bagi lidah, kedua makanan ini juga kaya akan nilai budaya dan tradisi yang perlu diapresiasi. Bagi para penggemar kuliner, mencoba Sate Payau dan Amplang adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kalimantan. Selamat mencoba.