Kerak Telur Sudah ada Sejak Kolonial Belanda

Kerak Telur Sudah ada Sejak Kolonial Belanda dan Sangat Digemari

Kerak telur adalah hidangan telur dadar pedas tradisional Betawi dalam masakan Indonesia. Terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan telur dan disajikan dengan serundeng (kelapa parut goreng), bawang merah goreng, dan udang kering sebagai topping. Ini dianggap sebagai camilan dan bukan sebagai hidangan utama. Penjual kerak telor paling banyak ditemui saat Pekan Raya Jakarta tahunan dan juga menjadi menu wajib bagi pengunjung acara tersebut.

Sejarah

Pada zaman Kolonial, kerak telor merupakan makanan istimewa dan disajikan dalam pesta besar untuk pemerintah kolonial atau orang Betawi yang kaya. Menurut pakar gastronomi Suryatini N. Ganie, kerak telor diciptakan agar ketan lebih enak dan mengenyangkan.Di zaman modern ini, pedagang kerak telor tidak lagi didominasi oleh warga asli Jakarta, ada pula yang berasal dari Padang, Tegal, Garut, dan Cimahi.

Bahan Serundeng

  • 200 gr kelapa parut
  • 1 bungkus Kobe Bumbu Kalasan (80 gr)

Bahan Kerak Telor

  • 150 gr nasi putih
  • 100 ml air
  • 1 bungkus Kobe Tepung Bumbu Putih (75gr)
  • 2 butir telur
  • bawang merah goreng secukupnya
  • 1 bungkus BonCabe level 10, dengan rasa Bawang Goreng (7,5gr)

Cara membuat Serundeng

  1. Sangrai kelapa parut hingga kuning kecoklatan.
  2. Masukkan Kobe Bumbu Kalasan. Aduk rata dan masak hingga matang, sisihkan.

Cara membuat Kerak Telor

  1. Panaskan wajan, tuang adonan yang sudah dicampur dengan air dan 3 sendok makan Kobe Tepung Bumbu Putih.
  2. Ratakan hingga tipis sambil dibolak-balik, masak sampai kering.
  3. Masukkan telur yang sudah dicampur dengan serundeng. Ratakan di atasnya. Masak hingga matang.
  4. Angkat dan beri sedikit taburan serundeng, bawang goreng dan Boncabe level 10.
  5. Sajikan Kerak Telor selagi hangat.

BACA JUGA : Ayam Taliwang Menjadi Makanan Paling Dicari Wisatawan